Pernahkah sobat
berfikir betapa perlunya ilmu pengetahuan bagi diri kita,?? So apasti sering
kali ya sob,,heee tetapi adakah sobat sekalian berfikir tentang kesehatan
seperma ..?? [Dipertanyakan], disini saya mencoba berbagi untuk
sobat-sobat sekalian mengenai kesehatan seperma, Betapa pentingnya fungsi sperma dalam sebuah proses kehamilan.
Sehingga, kelainan pada sperma dapat mengakibatkan terganggunya fungsi
reproduksi pria. Kasus-kasus yang banyak terjadi pada pria adalah:
Gambar 1.1 Sperma Tidak Normal
1. Jumlah Sperma.
Cairan yang dikeluarkan pria pada
saat ejakulasi sewaktu senggama disebut cairan semen. Volume normal cairan
semen sekitar 2-5 ml. “Cairan semen ini berwarna putih mutiara dan berbau khas
langu dengan pH 7-8,” papar dr. Bowo. Nah, volume cairan semen dianggap rendah
secara abnormal jika kurang dari 1,5 ml. Volume semen melebihi 5 ml juga
dianggap abnormal.
sperm-count Dalam cairan semen inilah jumlah spermatozoa
merupakan penentu keberhasilan memperoleh keturunan. Yang normal, jumlah
spermatozoanya sekitar 20 juta/ml. Pada pria ditemukan kasus spermatozoa yang
kurang (oligozoospermia) atau bahkan tak ditemukan sel sperma sama sekali
(azoospermia).
2. Kelainan Bentuk (Morfologi).
Sperma yang normal berbentuk seperti kecebong. Terdiri dari
kepala, tubuh, dan ekor. Kelainan seperti kepala kecil atau tak memiliki ekor
akan mempengaruhi pergerakan sperma. Ini tentu saja akan mempersulit sel sperma
mencapai sel telur.
3. Pergerakan Lemah.
Untuk mencapai sel telur, sel sperma harus mampu melakukan
perjalanan panjang. Ini pun menjadi penentu terjadinya pembuahan. Jumlah sel
sperma yang cukup, jika tak dibarengi pergerakan yang normal, membuat sel
sperma tak akan mencapai sel telur. Sebaliknya, kendati jumlahnya sedikit namun
pergerakannya cepat, bisa mencapai sel telur.
a. Bergerak cepat dan maju lurus
b. Bergerak lambat dan sulit maju lurus
c. Tak bergerak maju (bergerak di tempat)
d. Tak bergerak.
Sperma dikatakan normal bila memiliki gerakan normal dengan
kategori a lebih besar atau sama dengan 25% atau kategori b lebih besar atau
sama dengan 50%. Spermatozoa yang normal satu sama lain terpisah dan bergerak
sesuai arahnya masing-masing. Dalam keadaan tertentu, spermatozoa abnormal
bergerombol, berikatan satu sama lain, dan tak bergerak. “Keadaan tersebut
dikatakan terjadi aglutinasi,” jelas Tri Bowo. Aglutinasi dapat terjadi karena
terjadi kelainan imunologis di mana sel telur menolak sel sperma.
4. Cairan Semen Terlalu Kental.
Cairan semen yang terlalu kental mengakibatkan sel sperma
sulit bergerak. Pembuahan pun jadi sulit karena sel sperma tak berhasil
mencapai sel telur. Pada kasus normal, saat diejakulasikan, cairan semen dalam
bentuk yang kental akan mencair (liquifaksi) antara 15-60 menit.
5. Saluran Tersumbat.
Saat ejakulasi, sperma keluar dari testis menuju penis
melalui saluran yang sangat halus. Jika saluran-saluran itu tersumbat, maka
sperma tak bisa keluar. Umumnya hal ini disebabkan trauma pada benturan. Bisa
juga karena kurang menjaga kebersihan alat kelamin sehingga menyuburkan
kehidupan virus atau bakteri.
6. Kerusakan Testis.
Testis dapat rusak karena virus dan berbagai infeksi,
seperti gondongan, gonorrhea, sifilis, dan sebagainya. Untuk diketahui, testis
merupakan pabrik sperma. Dengan demikian kesehatannya harus dijaga. Soalnya,
testis yang sehat akan menghasilkan sperma yang baik secara kualitas dan
kuantitas. Testis ini sangat sensitif. Mudah sekali dipengaruhi oleh
faktor-faktor luar. Jika testis terganggu, produksi sperma bisa terganggu.
Mungkin saat berhubungan, pria tetap mengeluarkan sperma. Hanya saja tanpa sel
sperma (azoospermia).
Sekilas Tentang sperma dari QX RAME semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua, *_*
sumber:http://www.taukahkamu.com/2010/09/kenali-ciri-sperma-yang-tidak-normal.html
sumber:http://www.taukahkamu.com/2010/09/kenali-ciri-sperma-yang-tidak-normal.html
0 komentar:
Posting Komentar